Kamis, 10 Februari 2011

Jemaah Haji Kenakan Kain Buatan Dalam Negeri

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jemaah haji asal Indonesia mulai tahun ini akan mengenakan kain ikhrom buatan dalam negeri. Selama ini, dua potong kain yang digunakan setiap jemaah sebagai penutup aurat selama menjalankan prosesi ibadah haji itu didatangkan dari China.


"Ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan ekonomi dan nasionalisme," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, ketika ditemui di kantornya, Kamis (10/2).

Kementerian, lanjutnya, akan mendorong industri usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memproduksi kain ikhrom. Desainnya juga akan dilombakan oleh Kementerian. Desain akan dibuat yang mencirikan Indonesia.

"Itu sama seperti kain handuk, cuma lebih panjang dan lebar. Masa sih gak bisa dibuat sendiri," ujar dia, sambil menuturkan pengalamannya sewaktu membeli dua potong kain ikhrom buatan China yang dijual di Madinah seharga 50 real atau sekitar Rp 150 ribu.

Tak hanya kain ikhrom, seragam jemaah haji juga akan menggunakan hasil produksi dalam negeri. Seragam yang digunakan dibuat dari bahan berciri khas Indonesia, yakni batik.

Pengadaannya sama seperti kain ikhrom, yakni Kementerian akan menggelar lomba desain batik, dan diikuti oleh pengusaha UKM. Begitu ada pemenang, hak ciptanya nanti dibeli oleh Kementerian.

Pengusaha-pengusaha UKM boleh menggunakan hak cipta sesuai izin kementerian, termasuk menentukan jumlah batik yang akan diproduksi. "Kemenag tidak jual batiknya, tapi produsen jual langsung ke jemaah. Kami cuma sosialisasikan kepada jemaah," ujar dia.

Jika jumlah jemaah haji tahun ini diperkirakan mencapai 225 ribu orang, dan setiap orang akan memerlukan dua potong kain batik untuk dua seragam, maka diperkirakan bakal dibutuhkan lebih dari 500 ribu potong kain batik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar