Jumat, 27 Mei 2011

Seragam Jamaah Haji Adalah Batik

CyberNews. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada musim haji tahun 1432 H/2011, seragam nasional jamaah haji menggunakan kain batik. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk mempromosikan batik sebagai indentitas
Indonesia kepada dunia internasioal melalui ibadah haji.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen Drs H Hartono MPdI mengatakan, dengan memakai kain batik, jelas akan menunjukkan kultur budaya orang indonesia.

"Sekaligus untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia memiliki potensi khas, yakni kain batik," ujar Drs H Hartono MPdI kepada Suara Merdeka CyberNews di Gedung Press Center, Kamis (26/5).

Motif yang dipakai yang tidak ada unsur gambar binatang maupun manusia. Sebab, kedua gambar tersebut dilarang untuk dipakai di Arab. Adapun untuk pengadaan kain batik, Kemenag telah menunjuk 21 perusahaan batik yang mendapatkan lisensi.

"Teknik pengadaan seragam batik diupayakan oleh jamaah haji. Sedangkan kami hanya memfasilitasi," ujar Hartono sambil menyebutkan kain batik seragam jamaah haji asal Kebumen dipesan di PT Bintang Terang Solo.

Berdasarkan data yang ada, jumlah jama'ah haji tahun 2011 asal Kebumen sebanyak 1.124 orang. Salah satu persiapan pemberangkatan haji yang dilakukan adalah pembuatan paspor mulai 1 Juni di Kantor Imigrasi Cilacap.

"Sebelum Ramadan semuanya diharapkan sudah selesai. Sehingga setelah itu calon jamaah haji bisa fokus persiapan mental sebelum berangkat ke tanah suci," imbuhnya.

Jumat, 13 Mei 2011

Keajaiban Air Zam Zam


Fakta dan Teror Air Zam Zam
Oleh : Ulya Hikmah SP. Lc.

Setiap tahun bahkan setiap bulan ada saja perjalanan yang dilakukan orang untuk datang ke rumah Allah di Makkah al-Mukarromah baik haji maupun umroh.

Maka tidak akan asing di telinga kita bila mendengar air zam-zam dijadikan air minuman langsung tanpa harus memasaknya terlebih dahulu, air yang siap pakai dan bisa ditemukan di mana saja di setiap sudut Masjidil Haram yang telah disediakan bagi orang-orang yang dahaga.

Lalu bagaimanakah kita sebagai ummat Islam meyakini air zam zam ini bukanlah air seperti air kebanyakan? Air ini memiliki sejarah yang sangat fenomenal bagi kita ummat Islam, melalui perjuangan Ibunda Siti Hajar, berlari-lari di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk menemukan setetes air demi anaknya Ismail a.s. ketika itu sudah kehabisan bekal yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Ketika ia merasa lelah terdengar suara tangis anaknya Ismail sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah kemudian dengan izin Allah SWT dari situ memancar air, akhirnya ia mengepung air tersebut dengan mengatakan zummi zummi (berkumpullah berkumpullah), yang sekarang ini kita kenal dengan nama zam zam.

Air yang tidak pernah kering meskipun di musim panas dan letaknya di tengah padang pasir, hujan yang hanya turun beberapa kali saja dalam setahun, namun tidak membuat sumur ini surut. Air sumur yang ukurannya tidak lebih dari 4x5 meter sedalam 40-an meter ini tidak berhenti mengeluarkan airnya meskipun diminum berjuta-juta orang di seluruh dunia. Tidak hanya cukup sampai disitu, air zam-zam juga dijadikan hadiah untuk sanak keluarga, jika diperhitungkan sudah berapa juta liter air tersebut diminum, akan tetapi sebanyak apa pun diambil, airnya tidak akan pernah berkurang apalagi sampai mengering, maka Maha Benarlah Allah yang telah menciptakan segala sesuatu.

Sebelumnya sumur ini pernah dihancurkan oleh Jurhum (satu kabilah dari Yaman), karena ketamakan mereka ingin menguasai sumur ini, Allah kemudian menutupnya dan menghilangkan tanda-tandanya hingga Abdul Mutalib kakek Rasulullah saw melihatnya dalam mimpi yang menjelaskan tempat sumur zam zam tersebut sehingga airnya dapat kita nikmati sampai hari ini.

Air zam zam memiliki banyak keunikan, di antaranya telah melalui proses penyaringan secara alami melalui bebatuan dan lapisan pasir, jika dilihat dari gambar satelit sumur ini tersambung dengan laut merah yang bersatu di bawah satu titik di bawah Ka’bah, maka tidak heran jika air ini tidak habis sepanjang zaman.

Kejernihan dan khasiat air ini juga mengandung mineral dan zat yang dibutuhkan tubuh, di antaranya kalsium, fosfat, magnesium dan sulfur. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter dari Yokohama Jepang, ia menemukan bahwa air zam zam ini memiliki struktur yang unik dan memiliki "The true power of water" (kekuatan penyembuhan yang luar biasa). Dokter ini juga melakukan penelitian dengan menjadikan air zam zam mengkristal, lalu ia bedakan dengan air dari sumber lain. Yang terjadi adalah Kristal air zam-zam membentuk konfigurasi terindah, teratur seperti berlian yang berkilauan dan memancarkan warna-warna yang indah.

Sebelumnya Rasulullah saw sudah terlebih dahulu melakukan hal itu, ketika kembali ke Madinah dengan membawa air zam zam untuk dipercikkan kepada orang-orang yang sakit dan meminumkan airnya. Nabi saw menambahkan: "Air zam zam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail". (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).

Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zam zam. "Siapa yang telah memberimu makan?" "Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zam zam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku" Abu Dzarr menjelaskan, "Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tidak menjadi kurus". Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: "Sesungguhnya, Zam zam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang /mengandung gizi".

Fakta-fakta inilah yang membuat gerah dunia barat, mereka mengatakan bahwa air zam zam adalah air yang tidak sehat dan tidak layak untuk dikonsumsi dan menarik peredarannya di beberapa toko. Mereka mengatakan bahwa air zam zam sudah tercemar dan mengandung berbagai virus. Bahkan mereka meyakini bahwa air zam zam adalah air limbah yang berkumpul dibawah ka’bah, karena posisi sumur zam zam berada di tempat yang paling rendah di kota Makkah.

Hal semacam ini bukan untuk yang pertama kali dilakukan oleh dunia barat untuk menanamkan keragu-raguan pada setiap Muslim bahwa air zam-zam tidak layak untuk diminum. Pada tahun 1971 kerajaan Arab Saudi sudah pernah mengirim sampel air zam zam ke sebuah laboratorium di Eropa untuk menguji kelayakannya sebagai air minum.

Pengambilan sampel ini dilakukan oleh seorang Insinyur kimia yang bernama Muinuddin Ahmad dari Departemen Pertanian dan Irigasi Kerajaan Saudi Arabia. Itu adalah kali pertamanya ia melihat sumur zam zam dengan mata kepalanya secara langsung, ia berhadapan dengan sesuatu hal yang luar biasa, bukanlah perkara yang mudah baginya untuk percaya tentang keberkahan air ini yang ukuran sumbernya sangat kecil akan tetapi mampu memenuhi jutaan gallon air setiap tahun bahkan setiap hari.

Suatu hal yang sangat menakjubkan terjadi adalah saat ia masuk ke dalam sumur zam zam ternyata sumur ini tidak memiliki lobang mata air, lalu dari mana kah datangnya? Hal ini membuatnya menjadi penasaran sehingga ia berinisiatif untuk mengeringkan sumur zam zam dengan cara menyedot dengan pompa yang besar untuk mengetahui dari mana sumber air tersebut datangnya.

Akan tetapi air tersebut tidak pernah susut atau berkurang walau sedikit pun, bahkan ia merasakan bahwa pasir-pasir yang ada didasar sumur zam zam terus bergerak sesuai dengan kekuatan pompa besar yang menyedot air tersebut. Ternyata sebanyak apapun air yang disedot maka sebanyak itu pula lah air yang datang untuk menggantikannya. Sebab itulah air zam zam tidak pernah berkurang sedikit pun dari ukurannya walau disedot sebesar apapun.

Gagalnya usaha dunia barat untuk menanamkan karaguan pada mu’jizat air zam zam setelah beberapa laboratorium di Eropa menyatakan kalau air zam zam itu layak untuk diminum. Bahkan dunia sudah mengakui bahwa air zam zam layak untuk dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Namun kini Inggris kembali mengumumkan kalau air zam zam tidak layak untuk dikonsumsi dengan alasan yang sama.

Sebagai seorang muslim tentu saja kita tidak akan bisa menerima hal ini dengan mudah melainkan harus diteliti terlebih dahulu apa tujuan Inggris kembali mengumumkan hal ini. Penulis adalah: Alumni Fakultas Dirasat Islamiyah Wal Arabiyah Jurusan Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dan Staff pengajar Yayasan Islam Haji Masri Darul Ilmi Murni Namorambe.

Selasa, 10 Mei 2011

Air Zamzam Palsu Beredar

air TEMPO Interaktif, Riyadh - Para jemaah haji dan umrah dari seluruh dunia tampaknya mesti waspada kalau mau membawa pulang air zam-zam sebagai oleh-oleh. Sebab, sudah banyak air zam-zam palsu dalam kemasan beredar di Arab Saudi.


Situs berita Arab News hari ini melaporkan air zam-zam palsu itu merupakan campuran antara air zam-zam asli dan air biasa. Air ini banyak dijajakan para imigran gelap dan warga Saudi sendiri. Para penjual zam-zam palsu ini kucing-kucingan dengan aparat keamanan negara itu.

Air zam-zam palsu ini tidak hanya beredar di jalan tol yang menghubungkan Kota Makkah dan Jeddah. Tapi juga banyak pedagang air suci palsu ini di sekitar Masjid Al-Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi, Madinah. Ini merupakan dua masjid suci bagi umat Islam. Penjualan zam-zam palsu ini berlangsung 24 jam. Di sekitar Masjid Al-Haram, perdagangan zam-zam oplosan ini berpusat di kawasan Al- Ghazzah.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah pendatang dari Afrika, Bangladesh, dan Burma mengisi penuh air zam-zam dalam galon-galon. Lantas galon yang masih kosong dicampur dengan air biasa dan ditambahkan dengan sedikit air zam-zam. Pengoplosan ini berlangsung di daerah Kudai.

Air zam-zam palsu ini dijual dalam tiga ukuran kemasan. Botol besar 15 riyal, botol sedang 10 riyal, dan botol kecil 5 riyal. Saban hari para pedagang zam-zam oplosan ini memperoleh penghasilan lebih dari 400 riyal dan melonjak menjadi 600 riyal tiap akhir pekan.

Kalangan muslim menganggap air zam-zam sebagai air suci dan bahkan bisa mengobati penyakit. Air yang sumurnya tidak pernah kering sejak zaman Nabi Ibrahim itu selalu menjadi oleh-oleh wajib bagi yang beribadah haji atau umrah ke Arab Saudi. Air zam-zam ini tidak diekspor untuk kepentingan bisnis.