Senin, 31 Januari 2011

Yogyakarta Harapkan Tambahan Kuota Haji

Yogyakarta Harapkan Tambahan Kuota Haji 10 Persen

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta berharap pemerintah pusat dapat merealisasikan target penambahan kuota haji 2011 sebanyak 17.000 orang sehingga kuota untuk daerah ini dapat ditambah 10 persen. "Daftar tunggu haji untuk Kota Yogyakarta sudah penuh hingga 2017. Jadi, apabila rencana itu bisa direalisasikan, akan membantu mempercepat pemberangkatan calon haji," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nurudin di Yogyakarta, Senin.
Kuota haji untuk Provinsi DIY ditetapkan sebanyak 3.068 orang/tahun, sehingga diperkirakan sudah ada lebih dari 18.000 orang jemaah haji yang menempati daftar tunggu.

Jumlah kuota haji untuk provinsi tersebut kemudian dibagi di setiap kota atau kabupaten, sehingga tidak dapat ditetapkan secara pasti jumlah pertahunnya karena menyesuaikan kondisi di setiap wilayah. "Tetapi biasanya ada sekitar 500 jemaah dari Kota Yogyakarta yang diberangkatkan setiap tahunnya," katanya.

Ia mencontohkan dalam pemberangkatan jemaah haji 2010 terdapat sejumlah kursi kosong yang diisi oleh jamaah haji yang masuk daftar tunggu 2011. "Tetapi, tidak semua jemaah haji yang masuk daftar tunggu 2011 bersedia diberangkatkan lebih awal, karena belum siap, misalnya belum mengikuti manasik haji atau sebab lainnya," katanya.

Ia berharap penambahan kuota jemaah haji tersebut juga diikuti dengan penambahan fasilitas, seperti luas lokasi pondokan. "Jika tidak ditambah maka akan sesak sehingga bisa mengganggu jemaah saat menjalankan ibadah," katanya.

Kementerian Agama Republik Indonesia sebelumnya mengatakan, upaya untuk menambah kuota haji tersebut disebabkan daftar tunggu haji di Indonesia telah mencapai empat hingga 10 tahun, dengan jumlah total sekitar 1,2 juta orang calon haji.
Penambahan kuota haji tersebut rencananya juga akan diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan haji, di antaranya menambah jumlah penginapan di ring satu.
"Pada 2009, jumlah penginapan di ring satu hanya 27 persen, dan pada 2010 meningkat menjadi 63 persen," katanya.

Indonesia Ajukan Penambahan 17 Ribu Kuota Haji

RI Ajukan Penambahan 17 Ribu Kuota Haji ke Saudi

Kementerian Agama mengajukan penambahan 17 ribu kuota jemaah haji Indonesia pada 2011 kepada Pemerintah Arab Saudi sebagai upaya mengurangi panjangnya daftar tunggu bagi masyarakat yang hendak berhaji. "Saat ini daftar tunggu jemaah haji Indonesia sudah mencapai 4-10 tahun yang berjumlah 1,2 juta jemaah sehingga pemerintah mengajukan penambahan kuota pada 2011," kata Menteri Agama, Suryadharma Ali, di Bukitinggi, Sumatera Barat, usai menghadiri acara temu ulama Nahdlatul Ulama.

Dikatakannya, untuk mengatasi lamanya antrian dan banyaknya jumlah masyarakat yang masuk daftar tunggu haji, tidak ada upaya lain selain meminta penambahan kuota. "Pada tahun 2010 jumlah jemaah haji Indonesia mencapai 221 ribu orang dan pada 2011 ditargetkan penambahan kuota sebanyak 17 ribu jemaah," lanjut dia.

Menurut dia, jika penambahan tersebut direalisasikan maka daerah-daerah yang daftar tunggu jemaah hajinya mencapai 4-10 tahun bisa diperpendek seperti di Sulawesi Selatan, Aceh dan Kalimantan Selatan. "Sementara untuk besaran ongkos naik haji (ONH) pemerintah belum punya rencana untuk menurunkannya," lanjut dia.

Ia mengatakan, Kemenag akan meningkatkan kualitas pelayanan haji dengan menambah jumlah penginapan di ring satu. Disebutkan, pada tahun 2009 jumlah penginapan di ring satu hanya 27 persen, dan pada 2010 dtingkatkan menjadi 63 persen. "Ditargetkan pada 2011 penginapan jemaah di ring satu akan ditambah menjadi 80 persen," kata dia.

Konsekuensinya lanjut dia, akan meningkatkan dana optimalisasi pelayanan serta akan semakin mengurangi jumlah penginapan yang berada di ring dua. (Ant)

Tahun 2011 Calhaj Indonesia Gunakan Seragam Batik

Mulai 2011, Calhaj Indonesia Gunakan Seragam Batik

REPUBLIKA.CO.ID,BUKITTINGGI - Calon jemaah haji Indonesia yang akan menunaikan ibadah ke tanah suci akan menggunakan seragam batik mulai tahun 2011 menggantikan seragam lama yang semula berwarna biru.
"Kementerian Agama merubah seragam jemaah haji menjadi batik sebagai ciri khas budaya dan wujud menjunjung tinggi batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia," kata kata Menteri Agama, Suryadharma Ali.

Suryadharma mengatakan bahwa masyarakat harus menjunjung tinggi budaya Indonesia dan merupakan suatu kebanggaan bagi jemaah haji saat berada di tanah suci menggunakan batik. "Penggunaan seragam batik juga akan lebih memudahkan identifikasi jemaah serta menghidupkan industri batik yang banyak diproduksi oleh usaha kecil menengah," lanjut dia.

Selain pakaian seragam, lanjut dia, juga disiapakan mukenah, sajadah, dan payung untuk jemaah haji dengan motif batik. "Untuk kebutuhan tersebut akan diproduksi minimal sebanyak 700 ribu helai pakaian batik mengingat jumlah jemaah haji mencapai 250 ribu dan satu orangnya membutuhkan minimal sebanyak dua helai dan lebihnya sebagai cadangan," lanjut dia.

Dikatakan, pada musim haji 2011 program ini sudah terealisasi, dan Kemenag juga mengupayakan agar jemaah haji Indonesia bisa menggunakan kain ihram produksi dalam negeri. "Saat ini jemaah masih menggunakan kain ihram asal Cina karena buatan Indonesia masih mahal dari segi harga," lanjut dia.

Namun , kata dia, Kemenag akan upayakan kain ihram buatan Indonesia bisa bersaing secara harga dengan produksi China sehingga bisa digunakan oleh jemaah haji pada 2011.

Bisa Sekalian Naik Haji

"Jadi TKI Enak, Bisa Sekalian Naik Haji"

JAKARTA - Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memang selalu menyayat hati. Mereka yang mencari rezeki di negeri orang sering kali justru mendulang siksa dari para majikannya.

Kata pengamat pengamat tenaga kerja Janji Sofyan, mengirim tenaga kerja ke luar negeri tanpa adanya aturan yang jelas demi melindungi mereka, sama saja dengan melakukan penjualan manusia atau human trafficking.

Berikut penjelasan Sofyan saat berbincang dengan okezone, Minggu (30/1/2011).


TKI jadi korban penyiksaan lagi di Arab, bagaimana pendapat Anda?

Selama masih mengirim TKI bidang rumah tangga, akan selalu ada penganiayaan dan itu akan terjadi di mana saja, karena memang fungsi kontrolnya yang tidak berjalan, sekarang saatnya membuat blue printnya.


Tapi Indonesia masih terus mengirim TKI?

Pertanyaannya kan kenapa orang ke luar negeri? Itu kan karena di dalam negeri memang nggak ada lapangan pekerjaan. Oleh karena itu mau nggak mau pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan agar masyarakat nggak ada yang keluar. Kalau pemerintah nggak sanggup, ini nggak akan menyelesaikan masalah.


Bagaimana meningkatkan pengawasan?

Kualitas pengirimannya untuk dalam jangka waktu tertentu, tidak untuk selama-lamanya. Kalau pemerintah nggak ada aturan untuk jangka waktu tertentu, maka ada image kalau kita trafficking, penjualan manusia, dan tanpa disadari negara telah menjual orang.

Saya pernah berbincang dengan TKW, waktu saya tanya alasanya kenapa memilih jadi TKI, jawabannya adalah saya terpaksa jadi TKW karena di Indonesia nggak ada pekerjaan. Itu kan berarti pemerintah mengabaikan tanggung jawab kepada masyarakat. Pemerintah sudah lalai dalam menyediakan pekerjaan.


Bagaimana dengan blue print yang Anda maksud?

Kita nggak punya blue print yang komprehensif, karena itu kenyataannya banyak yang keluar tapi pemerintah malah nggak tahu. Ketika baru ada kasus pemerintah baru tahu. Ini kan berarti pemerintah reaktif.

Mereka yang bekerja di luar negeri, kalau ditanya bagaimana caranya ke luar negeri, mereka menjawab mendapatkan calo dari internet. Itu kan artinya kan sistemnya nggak jalan. Kenapa nggak jalan? Itu yang jadi pertanyaan.


Kenapa pemerintah lamban?

Intinya selama nggak ada political will, kapan bisa dihentikan masalah itu? Selamanya kasus itu akan terus timbul.

Sebenarnya citra kita di luar itu nggak bagus di mata masyarakat negara lain, saya pernah disangka TKI di Qatar karena mengaku orang Indonesia.


Selain di Arab, di negara mana lagi yang Anda tahu?

Sebenarnya kasus di negara lain itu sama. Di Korea juga banyak yang nggak dibayar, tapi karena sistem hukum di Korea terbuka, ya cincai saja. Nah kalau di Saudi kan susah.


Kenapa mereka tertarik mengambil TKI?

Itu karena etos kerja tinggi, nggak ngeyel, nggak banyak nuntut, digaji berapa aja mau. Ya itu lah.

Kenapa mereka mau ke Saudi? Karena embel-embelnya naik haji, karena dekat dengan Makkah dan Madinah. Coba lihat di terminal pemulangan di bandara, kalau ada TKI yang pulang dari Saudi dan Korea, Hong Kong, bedanya kaya siang dan malam. Keceriannya mereka berbeda, walau kasusnya sama.
(lam)

Jumat, 28 Januari 2011

Menag Targetkan 238 Ribu Jemaah Untuk Kuota Haji 2011

Kemenag Targetkan 238 Ribu Jemaah Untuk Kuota Haji 2011Kementrian Agama (Kemenag) akan menambah jumlah kuota jemaah haji di tahun 2011 ini. Jika tahun lalu hanya 221 ribu jemaah haji Indonesia yang berangkat ke tanah suci, kini kuota itu akan diperbanyak hingga 238 ribu.

"Kami sebetulnya minta kuota 300 ribu tapi kalau hanya dikabulkan 238 ribu ya Alhamdulillah, ada kenaikan," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) dalam acara pembukaan acara Rakernas evaluasi penyelenggaraan haji 2010 dan peluncuran seragam batik jemaah haji 2011, di Kementrian Agama, Jl Thamrin, Jakarta, Rabu (26/1/2011) malam.

Jumlah itu diperoleh dengan rumus standar 1/1000 dari jumlah penduduk di satu negara. Menurut sensus penduduk, kata SDA, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa atau dibulatkan ke atas menjadi 238 juta jiwa. Sehingga menurut pria berkacamata ini, angka kuota 238 ribu merupakan angka yang wajar.

"Mudah-mudah dikabulkan. Sehingga dapat mengurangi daftar antrian atau waiting list para calon jemaah haji," imbuhnya.

Ia juga mengatakan Februari mendatang akan melawat ke negeri Arab Saudi untuk mengucapkan terima kasih serta meminta tambahan kuota. "Kasihan banyak calon jemaah yang menunggu 4 hingga 10 tahun untuk berangkat haji," tandas politisi PPP ini

Antri Haji Mencapai 1.200.000

Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1431 H/2010 secara umum berjalan baik dibandingkan tahun lalu, namun masih terdapat beberapa perbaikan yang perlu mendapatkan perhatian, di antaranya terkait daftar tunggu haji yang mencapai 1,2 juta orang.

Demikian salah satu butir hasil Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1430 H/2010 di Jakarta, Jumat, yang disampaikan Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Abdul Gafur Djawahir.

Gafur menyatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun 1431 H/2010 M yang dimulai sejak masa pendaftaran, pembinaan dan bimbingan manasik, penyelesaian dokumen dan paspor, masa pemberangkatan, pelaksanaan operasional di Arab Saudi, dan masa pemulangan telah selesai dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Namun dalam rapat evaluasi itu seluruh peserta memberi catatan perlunya memberi perhatian agar kualitas pembinaan dan bimbingan ditingkatkan. “Termasuk pula pelaksanaan katering jemaah, dan menurunnya on time performance (OTP) angkutan pemulangan jemaah haji ke tanah air dapat diperbaiki,” katanya.

Untuk itu, peserta meminta kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto agar mengusulkan kepada Menteri Agama tentang rancangan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji 1432 H/2011 M, di antaranya besaran kuota haji Indonesia tahun 1432 H/2011 M sama dengan tahun 1431 H/2010 M sebanyak 211.000 orang.

Hal lainnya yang menjadi catatan peserta adalah pemerintah agar tetap mengupayakan tambahan kuota dengan menyesuaikan hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2010, sehingga jumlah kuota diharapkan dapat mencapai 235.000 orang.

Pembagian kuota provinsi tetap menggunakan rumus 1/1000 dari penduduk muslim. Apabila mendapatkan kuota tambahan pembagiannya diprioritaskan kepada daerah yang daftar tunggunya masih panjang.

Selain itu, mengupayakan percepatan waktu pelunasan BPIH tahun 1432H/2011M. Percepatan pengembalian dana jemaah batal. Pengembangan sistem akuntansi, pelaporan keuangan BPIH, dan penataan asset haji.

Mengusulkan penerbitan paspor biasa bagi jemaah haji dari 48 halaman menjadi 24 halaman. Mengupayakan penerbitan paspor jemaah haji lebih awal yaitu bulan April 2011.

Tetap menggunakan Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) sebagai sarana pengendali data jemaah.

Mengupayakan pemanfaatan perangkat Siskohat Kab/Kota yang telah memiliki biometrik sistem untuk kelengkapan database haji melalui pengambilan foto dan sidik jari pada saat pendaftaran haji.

Termasuk pula penyesuaian masa berlakunya peraturan bersama antara Menteri Agama dengan Menteri Hukum dan HAM tentang penerbitan paspor untuk tahun 1432H/2011. (gor/ant)

Kamis, 27 Januari 2011

Biaya Haji Terancam Naik

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) berencana meminta kuota haji 2011 sebanyak 300 ribu kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. Namun, Indonesia hanya berharap mendapatkan 238 ribu kuota. Dengan begitu ada kenaikan jumlah jamaah sebanyak 17 ribu kuota dari 2010 yang hanya 221 ribu.

’’Jamaah haji Indonesia yang mengantre ada yang 3 tahun, 4 tahun, bahkan 10 tahun. Secara berkelakar ke Duta Besar Arab Saudi minta 300 ribu kuota jamaah haji. Kalau kami minta 300 ribu masak 250 ribu tidak dikabulkan,’’ ujar Menteri Agama Suryadharma Ali usai pembukaan rakernas evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2010 di Jakarta, seperti dilansir Indopos (Grup JPNN), Jumat (28/1).

Menurut mantan menteri koperasi dan UKM tersebut, jika Indonesia diberikan kuota 238 ribu untuk musim haji 2011 terjadi kenaikan yang lumayan, angka tersebut sangat wajar dan standar. Karena, hitungan kuota itu, 1 per 1000 jumlah penduduk. Sementara berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk 237,6 juta dan dibulatkan 238 juta.’’Kalau dapat 238 ribu terjadi kenaikan yang lumayan. Bisa mengurangi yang mengantre dan waiting list. Kita tidak tahu dapatnya berapa. Mudah-mudahan dikabulkan,’’ papar Suryadarma.

Ketua Umum DPP PPP tersebut mengaku optimistis Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota. Sebab, dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Pada 2009 kuota yang diberikan 197 ribu, 2010 naik menjadi 221 ribu. ’’Kita berharap 2011 ini paling tidak 238 ribu dikabulkan. Februari atau Maret mendatang saya akan bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi. Kami ucapkan terima kasih pelayanan baik. Fasilitas baik. Pelayanan haji lancar. Sekaligus mengajukan tambahan kuota,’’ katanya.

Dengan bertambahkan kuota yang ditergetkan, kemungkinan besar terjadi kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Apalagi, pemerintah menargetkan jamaah di ring 1 sebanyak 80 persen. Penambahan ini tentunya menambah beban biaya perumahan yang harus disewa.’’2011 ini target Kemenag 80 persen. Naik dari 63 persen 2010. Tahun lalu sewa rumah yang ditetapkan 2850 real. Tapi harga ril di ring 1 lebih besar lagi, yaitu antara 3.000-3.500 real.

Tahun lalu yang diring 1 125 ribu. Kalau naik 80 persen jumlah jemaahnya maka mungkin bisa 200 ribu orang yang bakal disubsidi. Biaya yang dibutuhkan besar juga dibandingkan 2010. Kita lihat cukup tidak (dana optimalisasi). Kalau tidak kita akan naikan (BPIH),’’ jelasnya.

Mengenai jamaah nonkuota, lanjutnya, saat ini pemerintah sedang mencari cara efektif jamaah haji nonkuota tidak lolos di Imigrasi. Pelaksanaan haji yang ke luar negeri untuk haji ada aturan khusus, yaitu Undang Undang Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

’’Ditentukan siapa penyelenggara ibadah haji, pemerintah (menag). Logika kami oleh karenanya jamaah haji yang sudah dapat visa tapi dia tidak memiliki tanda-tanda khusus sebagai jamaah yang terdaftar maka seyogyanya Imigrasi melarang. Ini kita lagi bicarakan. Secara hukum pas atau tidak,’’ paparnya.
Ditanya wartawan soal evaluasi haji 2010, Suryadharma mengakui masih belum puas di beberapa sisi. Misalnya pemondokan di Madinah, target awal 100 persen di markaziyah (600 meter dari Masjidil Haram) hanya tercapai 92 persen. Juga dengan makanan. Ada 80 jamaah keracunan makanan.

Selain itu juga ada masalah penerbangan. Yang paling parah adalah saat kepulangan dari Arab Saudi. Pesawat ada yang delay sampai 27 jam. ’’Persoalan ini nanti kita bawa ke Menteri Haji Arab Saudi untuk dicarikan solusi. Mungkin gate (gerbang) di bandara diperbanyak,’’ urainya.

Arab Saudi Tawarkan 300.000 Kuota Haj

Arab Saudi Tawarkan 300.000 Kuota Haji, RI Hanya Serap 238.000

JAKARTA: Pemerintah menargetkan kuota haji pada musim haji 2011 mencapai 238.000 jemaah, sesuai dengan hasil sensus penduduk 2010 dibagi per seribu.


"Harapan kita bisa bertambah hingga mencapai 238 ribu. Perseribu dari jumlah penduduk kita. Padahal Dubes Saudi mengatakan kuota haji Indonesia bisa mencapai 300 ribu orang. Namun demi pelayanan, pihak Kemenag akan mempertimbangkan hal tersebut," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, usai membuka Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah haji 1431H/2010, di Jakarta tadi malam.

Menurut Menag, penambahan kuota tersebut sejalan dengan semangat agar jumlah waiting list bisa diperpendek. Hinga saat ini, katanya, waiting list di berbagai provinsi di Indonesia sudah mencapai 10-11 tahun.

Suryadharma menekankan agar dalam Rakernas evaluasi haji 2010 tersebut, menekankan pentingnya jumlah pemondokan dan jarak pemondokan di Mekkah. Sebab pada haji 2010, jumlah pemondokan dan jaraknya sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Dia menuturkan pemondokan jemaah di Mekkah diupayakan 80% berada di ring I, yang berjarak maksimal 2.000 meter dari Masjidil Haram, dan 20% berada di ring II berjarak 2.000-4.000 meter dari masjid.

Sementara pemondokan jemaah di Madinah diupayakan seluruhnya berada di wilayah Markaziah, berjarak maksimal 600 meter dari Masjid Nabawi.

Mengenai bimbingan jemaah haji, kata Menag, akan ditingkatkan kualitasnya. Di samping pelatihan secara konvensional dengan tatap muka, akan dilakukan bimbingan melalui TV nasional dan TV daerah, serta media radio.

Suryadharma mengatakan dalam aspek manajemen haji, pemerintah memastikan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dapat memenuhi standar manajemen mutu. "Ke depan, kita akan meningkatkan intensifikasi penerapan SMM ISO 9001:2008, dengan memperluas cakupan sampai ke Kanwil Kemenag di seluruh Ibndonesia, dan pelayanan haji di Arab Saudi," ungkapnya.

Dia menabahkan pada tahun ini juga pemerintah akan membentuk Kantor Misi Haji Indonesia (KMHI) di Arab Saudi yang telah memperoleh persetujuan dari instansi terkait.

"Dengan pembentukan KMHI ini, diharapkan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi dikelola secara lebih tersistem dan terstruktur sepanjang tahun," ujarnya.

Terkait pengawasan terhadap penyelenggaraan ibadah haji yang independen, lanjutnya, saat ini diproses pengusulan pengangkatan anggota Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), yang diharapkan pada musim haji 1432H/2011, sudah dapat melaksanakan tugasnya.

"Saya berharap keberadaan KPHI ini nantinya dapat mengawasi berjalannya sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji, yang menjunjung tinggi semangat keadilan, transparansi, dan akuntabilitas publik, sehingga dapat memberikan pertimbangan yang obyektif untuk penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik," ujarnya.

Pemisahan fungsi penyelenggaraan dan pengawasan, katanya, merupakan sejarah baru dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. Hal ini diharapkan semakin meningkatnya kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola pemerintah. (msw)

Selasa, 25 Januari 2011

Travel Harus Utamakan Pelayanan

Sampai saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan travel ibadah haji-umroh yang bermasalah karena dibangun dengan manajemen asal-asalan. Hasilnya banyak konsumen atau calon jamaah haji-umroh yang harus menjadi korban dari ulah travel nakal.

Berdasarkan data yang diungkapkan oleh Ketua Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (HIMPUH) Akhmad Baluki, pada 2010 saja ada sebanyak 6000 calon haji Indonesia yang tidak bisa berangkat karena bermasalah diantaranya karena travel haji.

"Pada tahun 2010, sebanyak 6000 calon haji tidak bisa berangkat karena mendaftar pada penyelenggara yang ternyata bermasalah. Jika ingin berhaji, lakukanlah pendaftaran pada penyelenggara yang sudah didaftarkan pada pemerintah," ungkap Akhmad di acara Silaturrahim Sekilas Haji 2011 di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (9/1/2011).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama PT MQ, Darmawan. Ia menambahkan bahwa setiap tahun masalah yang berhubungan dengan keberangkatan haji terletak pada layanan yang tidak maksimal.

"Masalah setiap tahun selalu sama, yaitu pelayanan yang tidak maksimal. Persiapan yang baik dimulai dengan mendaftar pada instansi yang telah memiliki ijin pemerintah kemudian mempersiapkan jemaah dengan persiapan hati dan fisik dan persiapan selanjutnya berhubungan dengan manajemen perjalanan," ungkap Darmawan.

Disinggung mengenai prospek usaha travel haji-umroh, Darmawan mengaku bahwa di Indonesia travel yang benar-benar siap memberangkatkan calon jemaah haji masih kurang.

"Bisnis travel haji-umroh adalah layanan dalam bentuk peribadatan. Jumlah travel yang siap saat ini masih sangat kurang. Jika ingin memulai usaha travel haji-umroh, maka persiapkanlah dengan sebaik mungkin, agar tidak ada masalah," imbuhnya.

Darmawan juga menambahkan bahwa untuk memulai bisnis travel haji-umroh, maka dimulai sebagai agen haji-umroh. Hal ini bertujuan untuk mencari relasi sebanyak mungkin. Yang tak kalah pentingnya adalah calon pengusaha tersebut harus memiliki self service tinggi.

"Harus memiliki self service yang tinggi. Kalau hanya mau dilayani saja tapi tidak mau melayani, maka akan susah memulai usaha ini," pungkasnya. 88EXB9GHRVNA

Senin, 24 Januari 2011

Hadiri Jakarta Umrah dan Haji Expo 2011


Dapatkan peluang bisnis haji dan umrah di sini,
Informasi : 021-73888872/ 021-70692409

International Islamic Expo 2011. The 6th Umroh-Hajj & Islamic Tourism


The International Islamic Expo 2011 was different than most events you've probably attended. Here, you won't find any boring panels with boring speakers pitching their own companies and pontificating about the business-side of the business.


Tanggal: 3-6 Februari 2011
Tempat: Cendrawasih Room 1/1

Jakarta Umrah dan Haji Expo 2011

Trik Sukses Mencium Hajar Aswad

Mencium Hajar Aswad adalah dianjurkan bagi setiap jamaah haji, terutama ketika thawaf. Itu jika keadaan memungkinkan. Jika sulit, cukup tangan memberi isyarat saja. Tapi, setiap jamaah haji tentu ingin melaksanakan ibadah ini. Kami persilakan untuk membaca tips menarik berikut ini.

Ketika naik haji tahun 2004, saya tidak terlalu berniat mencium Hajar Aswad sehingga kalau Thawaf tidak pernah dekat-dekat dengan Ka’bah. Entah mu’jizat apa, suatu ketika dalam satu Thawaf, pikiran saya tiba-tiba agak kosong dan serasa naik angin cepat meliuk-liuk dalam Thawaf dan tiba-tiba saya sudah di depan Multazam dan berangsur dekat berada dekat Hajar Aswad. Sejak kejadian tersebut, saya berniat mencium Hajar Aswad.

Memang awalnya tidak mudah walau sudah antri mulai dari Rukun Yamani, namun belum tentu dapat menciumnya walau orang di depan saya sudah bisa menciumnya. Hal ini berlangsung sampai tiga kali namun tidak berhasil akhirnya mental keluar dari antrian. Saat itu, rejeki saya hanya bisa menatap dari dekat bagaimana bentuk ‘tempurung” Hajar Aswad serta komposisi dan warna tujuh pecahan batunya (antara merah hati sampai ungu) yang direkat dengan semacam semen (?) warna coklat susu dengan titik-titik kecil seperti kerikil / pasir warna hitam.

Dalam upaya mencium Hajar Aswad ini sampai peci hilang tak terasa; stiker tanda bis, plane, dan Clearence Bea Cukai Arab Saudi terkelupas hilang dari tas paspor dengan bekas licin laksana tak pernah ada stiker pernah menempel di bagian tersebut. Keringat ? jangan ditanya, basah kuyup. Bahkan baju kurta yang saya beli di Lucknow, India pakai pada tahun 1996 yang tadinya kainnya mulus, gara-gara berdesakan mencium Hajar Aswad kainnya yang bergesekan dengan orang lain mejadi keriting macam kain flanel.

Akhirnya ketika ketemu istri di pagar penyekat bagian laki-laki dan perempuan di dekat bekas pintu ke Sumur Zam-zam, dia cerita bahwa hari ini ini dia dapat mencium Hajar Aswad sampai dua kali. Akhirnya saya minta tips bagaimana caranya supaya bisa mencium Hajar Aswad, dan segera saya praktekkan.

Ternyata istri saya pertama kali berhasil mencium Hajar Aswad dengan bantuan calo, namun untuk yang kedua dilakukan sendiri dengan cara yang sama. Caranya ternyata tidak antri dari Rukun Yamani. Namun, dari Multazam, mepet ke Ka’bah dan terus berpegangan pada pinggiram marmer tempat seorang tentara bertengger kalau menjaga Hajar Aswad.

Pas ketika orang yang antre dari Rukun Yamani gantian ke depan Hajar Aswad, yang dari Multazam masuk ke Hajar Aswad. Akhirnya dengan cara ini saya bisa mencium Hajar Aswad tiga kali. Alhamdullillah.

Muda Saputra

Minggu, 23 Januari 2011

KPK Turut Mencegah Korupsi Haji

Menteri Agama Suryadharma Ali menerima hasil kajian KPK terhadap sistem penyelenggaraan haji yang disampaikan Wakil Ketua KPK, Moch. Jasin di gedung KPK. (kemenag.go.id)
Sorotan bernada miring terhadap penyelenggaraan ibadah haji seakan tidak pernah surut, baik sebelum maupun setelah pelaksanaan haji.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Abdul Ghofur Djawahir, ada sejumlah asumsi yang mendasari sebagian masyarakat menuding Kementerian Agama melakukan korupsi haji.

Salah satunya adalah hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melansir adanya 48 titik lemah sistem penyelenggaraan ibadah haji yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi.

Padahal, kajian KPK tersebut berawal dari inisiatif Menteri Agama H. Muhammad Maftuh Basyuni yang menggandeng lembaga ini untuk bersama-sama membenahi penyelenggaraan haji.

Ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk mengelola dana haji secara efisien dan transparan. “KPK melakukan kajian selama 13 bulan sejak Januari 2009 hingga Maret 2010, kemudian menyampaikan hasil kajiannya tentang sejumlah poin yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan haji”, kata Djawahir.

Hasil kajian KPK yang disampaikan pada pertengahan Mei lalu, mengklasifikasi 48 titik lemah itu dalam empat aspek, yakni regulasi, kelembagaan, tata laksana, dan manajemen sumber daya manusia. “Ke depan, harus ada perbaikan terhadap 48 titik lemah dalam pelayanan ibadah haji yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi”, kata Wakil Ketua KPK, M. Jasin.

M. Jasin mencontohkan, salah satu titik lemah yang berpotensi terjadinya inefisiensi adalah lemahnya organisasi di Arab Saudi. Dari hasil kajian KPK dimungkinkan terjadi inefesiensi di Arab Saudi, karena mengolah dana yang besar hanya oleh dua orang staff, apalagi staff tersebut tidak memiliki eselon.

Sama Cara Pandang
Kementerian Agama memandang hasil kajian KPK itu sebagai masukan yang konstruktif. Ternyata sama cara pandang KPK dengan Kementerian Agama. Pada saat yang sama Kementerian Agama sedang membenahi organisasi penyelenggaraan haji di Arab Saudi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Abdul Ghofur Djawahir menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah mengantongi persetujuan Menag PAN, Menlu dan Menteri Keuangan tentang pembentukan Kantor Haji di Arab Saudi dengan nama Kantor Misi Haji Indonesia yang merupakan Satuan Kerja Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, membenarkan bahwa cara pandang yang dipakai KPK sama dengan cara pandang Kemenag. Menyangkut kurangnya tenaga Akuntan, tenaga Teknologi Informasi dan perlunya perbaikan tata kelola keuangan haji menurut Sekjen Kemenag merupakan bukti cara pandang yang sama antara KPK dan Kemenag.

Adanya pandangan negatif terhadap penyelenggaraan ibadah haji saat ini lebih banyak disebabkan karena mereka tidak mengetahui secara utuh tentang penyelenggaraan ibadah haji, atau karena adanya beda cara pandang.

Seringkali pandangan negatif tersebut selalu didahului dengan kata “Diduga”, tidak dengan data yang valid dan authentic, seperti dugaan adanya deposito dana haji yang disalahgunakan.

Hasil kajian KPK itu tentu menjadi masukan positif. Poin-poin tersebut kemudian dirumuskan menjadi rencana tindak (action plan) Kementerian Agama. “Seluruh action plan itu telah kami laksanakan”, ujar Abdul Ghofur Djawahir.

Menteri Agama Suryadharma Ali juga menjamin seluruh aspek penyelenggaraan ibadah haji, termasuk pengelolaan dananya, dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik. (***)

Kamis, 20 Januari 2011

Daftar Tunggu Haji Plus Hingga Tahun 2012

haji plus

Bukan hanya jemaah calon haji (calhaj) reguler yang harus menunggu bertahun-tahun agar bisa berangkat haji, namun nasib sama juga dialami calhaj plus/khusus. Jumlah pendaftar haji plus sudah mencapai sekitar 40.000 orang sehingga kuota haji tahun 2012 hampir habis.

“Hal itu terjadi apabila kuota haji plus sebanyak 17.000 orang. Pada tahun lalu kuota haji plus 17.000 orang lalu mendapatkan tambahan pemerintah 6.500 orang sehingga menjadi 23.500 orang,” kata Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama (Kemenag), H. Kartono, kepada para wartawan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) di Ciater Spa, Selasa (19/1) malam.

Lebih jauh Kartono mengatakan, pemerintah menetapkan pada tahun 2011 ini Biaya daftar haji  (BPIH) plus minimal 6.500 dolar AS (sekitar Rp 62 juta) sehingga pelayanannya harus berbeda dengan haji reguler. “Untuk menekan adanya penyimpangan dari penyelenggara haji plus yang nakal, maka pemerintah sedang menggodok standar pelayanan minimum (SPM) untuk haji plus,” katanya didampingi Ketua Umum HIMPUH, H. Baluki Ahmad.

Kartono juga menyoroti banyaknya penyelenggara haji dan umrah yang mencapai lebih dari 200 perusahaan sehingga terjadi persaingan ketat dan kadang tak sehat. “Padahal, 95 persen pengeluaran untuk penyelenggara haji plus di luar negeri seperti biaya pesawat, pemondokan, transportasi, dan katering sehingga membutuhkan dana besar untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi,” katanya.

Link Tentang : Umrah dan Haji & Travel Haji

Senin, 10 Januari 2011

Sindikat Haji Non Kuota Akan Dicabut Izinnya

Menag: KBIH Nakal dan Sindikat Haji Non Kuota Akan Dicabut Izinnya

Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan pemberangkatan jamaah calon haji nonkuota telah dipersulit. Tapi, tetap saja ada yang bisa memberangkatkan. "Penyelenggaraan haji nonkuota kami lihat sudah bagaikan sindikat. Karena yang diberangkatkan dalam jumlah yang besar," ujar Suryadharma Ali, di Makkah,

Amirul Haj Indonesia itu menegaskan tahun ini jumlah haji nonkuota akan jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu ada sekitar 3.000 jamaah haji nonkuota. Hal itu karena telah dipersulitnya pengurusan administrasinya. "Banyak yang menunggu visa. Sudah dapat hotel dan tiket pesawat tapi belum memiliki visa," ujar Surya.

Menurut Surya, kini sudah ada 217 jamaah haji nonkuota yang berada di Makkah yang diberangkatkan oleh kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang tak memiliki izin memberangkatkan haji. Tahun lalu, jamaah haji nonkuota banyak yang ditelantarkan oleh KBIH yang memberangkatkannya. Ia mengatakan, tentu saja ada sanksi yang akan diberikan kepada KBIH yang nakal itu. "Minimum dicabut izinnya," kata Surya.

..."Penyelenggaraan haji nonkuota kami lihat sudah bagaikan sindikat. Karena yang diberangkatkan dalam jumlah yang besar," ujar Suryadharma Ali...

Untuk menghilangkan sama sekali penyelenggaran haji nonkuota, kata Surya, perlu dilakukan identifikasi masalah. "Mengapa bisa dapat visa? Padahal jamaah tak terdaftar di Kementerian Agama,?" kata Surya.

Sebelum pemberangkatan jamaah calon haji nonkuota tahun ini, Kementerian Agama sudah melakukan langkah antisipasi. Upaya yang dilakukan adalah memperkecil jumlah yang diberangkatkan. Tahun ini, kasus haji nonkuota mencuat ketika satu jamaah haji nonkuota tercecer dari rombongannya dan kemudian 'terdampar' di kantor Misi Haji Indonesia, Makkah.

Karsa bin Rakiman (75 tahun), asal Pandeglang, mengaku harus membayar Rp 55 juta kepada Yayasan Ma’rifat, Banten, yang memberangkatkannya. Selain Karsa, menurut Ketua Yayasan Ma’rifat, Neneng Kholilah, ada banyak jamaah yang berusia di atas 60 tahun yang ia berangkatkan. "Yang antri, lebih banyak lagi yang tua-tua. Mereka mendesak agar bisa diberangkatkan," ujar Neneng. (LieM/rp0) UHGQUG8S7CC6

Senin, 03 Januari 2011

Haji dengan Uang Pinjaman Bank

Berhaji dengan Uang Pinjaman Bank

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ustazd, saya seorang PNS, umur 34 Tahun, telah berkeluarga dengan satu anak. Saya ingin bertanya tentang Haji.
Apakah hukumnya naik haji dengan biaya yang didapat dari pinjaman Bank, sedangkan bunga bank itu adalah haram karena riba menurut Islam ( di tempat saya gak ada bank syariah)?
Adapun alasan saya menanyakan hal tersebut adalah :
Belakangan ini keinginan saya untuk menunaikan ibadah haji semakin kuat sedangkan saya tidak memiliki biaya.
Sedangkan sebagai seorang PNS dengan gaji yang terbatas, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan biaya naik haji tersebut dari menabung.
Banyak temen yang kalo ditanya kenapa belum naik haji, katanya belum mampu tapi malah pinjam uang bank untuk beli mobil. kan, lebih baik untuk ibadah.
Saya merasa lebih baik berangkat haji selagi muda sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan lebih baik ( orang tua saya, 65 tahun, baru pulang haji, kasian udah tua).
Terimakasih, mohon jawabannya Ustadz.



Jawaban :
Berhaji dengan menggunakan uang pinjaman dari bank konvensional (bunga bank) meskipun dirinya mampu untuk melunasinya dengan cara mencicilnya maka tetap tidak diperbolehkan baginya dikarenakan beberapa hal berikut :
Larangan bagi setiap muslim untuk melakukan praktek pinjam meminjam dengan jalan riba sebagaimana yang terjadi di bank-bank konvensional dikarenakan hal itu termasuk perbuatan yang diharamkan dan salah satu dari dosa besar.
Firman Allah swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَذَرُواْ مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٢٧٨﴾ فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ فَأْذَنُواْ بِحَرْبٍ مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ ﴿٢٧٩﴾
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al Baqoroh : 278 – 279)
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw melaknat para pemakan riba, orang yang memberikannya, orang yang menulisnya dan kedua orang yang menyaksikannya. Dan beliau saw bersabda,”Semuanya sama.”
Mereka semua berdosa dikarenakan perbuatan mereka termasuk kedalam saling tolong menolong didalam melakukan maksiat dan dosa.
Ibadah haji merupakan kewajiban mulia yang diperintahkan Allah swt kepada setiap hamba-Nya yang memiliki kesanggupan berangkat ke sana termasuk kesanggupan finansial. Dan tentunya suatu tujuan mulia harus pula ditempuh dengan cara-cara dan sarana-sarana yang mulia dan dibenarkan oleh syariat.
Karena itu diharuskan bagi setiap orang yang ingin berhaji agar mencari perbekalannya dengan cara-cara yang baik dan dihalalkan Allah swt, sebagaimana riwayat Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik. Tidaklah menerima kecuali yang baik.”
Bapak yang dirahmati Allah, niat bapak sungguh sangat mulia, insyaAllah jika Allah berkehendak maka Bapak akan segera berangakat, Allah lebih tau bagaimana Caranya. Terimakasih.
Ust. Ahmad Ahidin

Hukum Menghajikan Orang Tua

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Ustadz..

Saya minta pencerahan dan penjelasan ttg meng-haji-kan (memberangkatkan orang tua pergi haji ke tanah suci), bagaimana hukumnya.?
Perlu Ustadz ketahui, saya berniat utk meng-haji-kan ke dua Orang Tua tetapi saya sendiri belum ber-haji (belum pergi haji). Saya mendahulukan agar ke dua Orang Tua saya dapat berangkat pergi haji terlebih dahulu, mengingat umur beliau yg saat ini sudah cukup tua.
Syukron, Ustadz…
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Mohammad Suryansyah


Jawaban :
Kepada Bapak / ibu yang bertanya perkara di atas yang terhormat, saya nyatakan bahwa itu adalah niat yang baik, serta merupakan bakti anak kepada kedua orang tua.
Insya Allah balasannya syurga. Karena menjadikan kedua orang tua kita ridlo kepada kita berarti kita sedang mengundang keridlaan Allah swt. Pencipta alam semesta ini yang Maha Pemurah dan Penyayang itu.
Mudah-mudahan bapak/ibu setelah kedua orangtuanya diberangkatkan untuk menunaikan ibadah haji, Allah swt memanggil bapak /ibu untuk mengunjungi baitullah dalam rangka menunaikan ibadah haji juga. semoga Allah tambah rezeki bapak/ibu. Amin ya Allah amin.

Ust. Ahmad Ahidin